Kamis, 27 Januari 2011

Aku Kehilangan Ragaku

Beralih dari satu media ke media lain itu sudah tidak bisa dipungkiri lagi dari aktivitas wartawan,dan aku melakukan hal itu demi mendalamnya ilmu jurnalistik ku. Sebenarnya aku hanya ini mengetahui seberapa besar orang bangga akan tulisan dan kerjaan yang aku lakukan, apakah ada sebuah bentuk penghargaan. Saya mengharapkan hal itu, tetapi didalam dunia jurnalistik khususnya, penghargaan itu diberikan kepada siapa orang yang bisa menaklukan dunia atas kerja kerasnya, mungkin saja menang dalam sebuah kompetisi. Tetapo saya sangat tau, kalau untuk penghargaan di perusahaan yang menaungipun tidak akan pernah terjadi.



Ketika sebulan perjalanan dikantor baru, yang hingga tuisan ini aku publish belum juga lounching, entah apa pertimbangan besarnya sehingga diawal tahun ini belum juga menunjukan taringnya, siapa media tersebut dan siapa pula pemiliknya.
Selama hampir satu bulan ini aku bekerja, memang tidak terlihat bagaimana sistem kerjanya yang terpenting harus ada berita yang dikirim. Apapun, dan darimanapun. Itulah yang membuat sanpai sekarang ini aku santai menjalani pekerjaan baru. Jujur saja, aku masih agak canggung untuk memperkenalkan darimana mediaku dan siap mediaku.. Emmm memang masih agak canggung, tetapi perlahan memang sedang aku pikirkan, semoga tidak sulit lagi untul melepas embel-embel kantor lama yang melekat hampir satu tahun belakangan ini.


Seiring berjalannya waktu, tempat liputanku juga ikut-ikutan diubah, yang awalnya di daerah selatan, sekarang pindah kepusat dimana tempat tersebut jarang sekali ada beritanya dan memang bisa dikatakan kurang seksi untuk dilihat dan dibaca, tetapi aku masih mulai mencoba untuk menyukai tempat liputan baru yang bisa dikatakan bahannya berat banget..hehehe. Tapi selama masih ada yang ajarin, gak masalah deh.


Dan sampai pada titik aku kehilangan ragaku, mengapa aku katakan hal tersebut karena aku merasa bukan berada pada tempat yang seutuhnya, aku memang merasa kehilangan bahkan kehilangan perasaan yang selama ini aku tebarkan, agak sulit memang untuk bisa disatukan karena beberapa hal, tetapi kemungkinan itu pasti ada. Intinya memang aku sedang kehilangan sosok yang membuatku tersenyum ceria kembali, kemana dia, seakan tidak mau tahu lagi dan tidak terlihat dari permukaan lagi. Salah memang semuanya itu dikatakan harapan yang tidak pasti dan harapan itu membuat aku menjadi-jadi, jadi binggung dan resah.. Ah sudahlah lagi-lagi masalah perasaan dan hati saja.


Sekarang aku mau dikembalikan lagi kewaktu itu, waktu dimana aku masih mau untuk membuka..