Jumat, 26 November 2010

Jangan beri aku sebuah Harapan

Sudah hampir berjalan empat bulan dari awal kita bertemu, tanpa banyak kata yang kita keluarkan ketika saling bertemu..
disitulah menariknya pertemuan yang tak sengaja dan membuat saya percaya bahwa dunia itu ternyata masih cerah..


DS, inisial nama yang mungkin sering ada di salah satu media masa terkemuka, dan dia yang sudah memikat hati saya.

Saya senang dengan adanya dia, membuaka lagi lembar percintaan yang sudah saya tutup rapat-rapt karena saya pikir tak ada untungnya dibuka.

Pertemuan terakhir itu seakan membuat saya selalu ingat wajah yang begitu menawan..
sampai tepat pada hari dimana dia dilahirkan, saya berusaha untuk perduli terhadapnya, akhirnya inisiatif untuk mengucapkan selamatpun datang, kemudian saya berusaha untuk mengirim sebuah pesan terhadapnya.

tak ada harapan ketika pesan itu dibalas, karena saya merasa bahwa dirinya sudah mengetahui maksud saya mengirim pesan itu, tak selang beberapa lama ada sebuah pesan pun masuk ke telepon seleluler saya,

"ok oya, thx yah" tulisnya.

Tulisan yang menurut orang lain biasa ketika ada seorang yang perduli terhadapnya, apalagi ingat akan tanggal lahirnya, tetapi buat saya itu sangat berbeda.

apalagi ketika saya meminta untuk teraktiran, ungkapan kebahagiananya.
"Boleh, mau ditraktir apa"Tandasnya

Saat itu pula perasaansaya yang datar, berubah menjadi ungu yah kalu bisa digambarkan karena memang saya tahu persisis bagaimana perasaan saya saati itu, SENANG yang hanya sementara.

akhirnya, ada sebuah kesepakatan untuk kita berdua bahwa dirinya berjanji untuk membelikan saya satu bungkus ice cream yang sekarang sedang dicari siapapun karena iklan di televisi yang begitu menggugah.

"magnum ice cream?atau apa si?"
"Sip nanti kalau ketemu g traktir yah" Ucapnya.

Hingga kini Saya sedang menanti saat bertemu dengan dirinya, tetapi apakah ini hanya sebuah harapan yang dibautnya karena dia tahu saya begitu menaruh harapan besar terhadapnya ataukah ini jawaban atas doa yang selama ini saya pinta?

Selasa, 09 November 2010

Merapiku sayang, Korbanpun Melayang...












Ketika itu, gemuruh dari dalam perut bumi mencuat dan kembali mengeluarkan awan yang cukup panas, setidaknya hampir menelan korban jiwa yang sedang berada disekitarnya. orang-orang yang sedang berada didaerah dekat gunung merapi pun langsung berklarian menyelamatkan diri, keadaan yang tak bisa digambarkan secara jelas membuat trauma sendiri bagi orang yang merasakannya..


Letusan yang cukup hebat membawa para warag yang sayng dengan Merapi, Mbah Maridjan salah satunya, orang yang dibilang juru kuncinya Merapi pun terbawa dalam amarah gunung yang masih dinyatakan aktif itu. sedih yang bercampur haru menyelimuti setiap orang yang hendak mendengar musibah ini.

Desa Umbulharjo, kecamatan Cangkringan pada tanggal 29 Oktober lalu aku berkesempatan mendatangi desa tersebut dengan rombongan dari salah satu perusahaan provider handphone, banyak hal yang ingin ku ketahui tetapi rasa tersebut terhalang dengan adanya ratusan penggungsi yang sedang meratapi karena rumah dan harta bendanya tak tersisa sedikitpun.


Wilayah yang waktu itu dibilang aman masih sekitar 5 KM dari puncak gunung merapi, tetapi jika aku melihat perkembangannya sekarang, desa yang pernah ku singgahi itu seakan rata dengan tanah dan tidak tersisah sedikitpun hamparan pepohonan yang waktu itu saya kagumi.


Memang semua ini kehendakmu ya rabb, enggkau telah mempunyai rencana besar atas musibah yang telah enggau berikan, setidaknya untuk kebaikan umatmu.. saya percaya itu..