Selasa, 28 Juni 2011

Condet, Dulu Salak Sekarang Penjual Parfum

Condet, salah satu kawasan di Jakarta Timur yang tidak bisa dilepaskan sebagai sejarah budaya Jakarta. Dahulu, Condet merupakan sebuah lahan pertanian buah salak yang sangat terkenal dari zaman Hindia Belanda.

Nama Condet sendiri berasal dari kata Ci Ondet. Ci berarti air atau kali seperti nama kali lain, Ciliwung, Citarum, Cisadane dan sebagainya. Sementara Ondet atau Odeh adalah nama pohon sejenis buni. Pada masa dulu di sepanjang aliran kali Ciliwung yang lewat kesana banyak ditemukan pohon Ondet, sehingga disebut Condet.

Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta ke-7 periode 1966-1977, sempat menjadikan kawasan Condet menjadi kawasan cagar budaya. Alasan tersebut dikuatkan dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur No. D. IV-1511/e/3/74 tanggal 30 April 1974.

Budayawan Jakarta, Remisilado, menjelaskan, Condet dijadikan cagar budaya ketika zaman itu karena ingin mempertahankan aset industri pertanian di Jakarta Timur dan juga budaya masyarakat setempat yang merupakan peradaban kehidupan masyarakat Betawi.

"Tetapi setelah tahun 1982 ternyata sudah ada pemukiman penduduk di Condet, itulah yang menyebabkan gagalnya Condet dijadikan cagar budaya," jelas dia.

Menurut Remi, selain buah salak yang menjadi ciri khas dari Condet adalah corak kesenian yang tidak tersentuh oleh pengaruh islam, yakni Situ Pager. Berbeda dengan Kwitang yang sudah dimasuki pengaruh islam sangat kuat, misalnya rebana sudah memiliki kincring dipinggirannya. Condet, kata Remi memiliki ajaran islam yang sangat kuat.

Saat ini, Condet lebih dikenal oleh orang Jakarta sebagai pusat terbesar Perusahaan Jasa TKI dan ratusan toko penjual parfum eceran. Banyaknya penduduk yang beragam membuat ciri khas Condet berubah. Untuk saat sekarang, masyarakat yang dulu tinggal disana kebanyakan asli Betawi, namun seiring perubahan zaman, orang-orang yang tinggal di Condet saat ini adalah keturunan Arab Saudi dan sulit mendapati orang Betawi asli.

Toponim di Condet (Ciondet) seperti Batualam, Batu Ampar, Bale Kambang, Pangeran, Dermaga, mencerminkan kehidupan masyarakat dan kebudayaan masa lampau. Nama tempat tersebut, kata Remi juga menjadikan Condet sebagai kawasan yang unik dengan nilai sejarah yang kuat.

Salah satu tokoh Condet, Mat Zakap, lelaki berusi 77 tahun yang masih menetap di kawasan ini, Condet merupakan bagian sejarah dari hidpunya. Sejak kecil, dia tinggal ditempat yang dahulu terkenal sangat pepohonan yang ringdang karena banyak pohon salak, untuk matahari masukpun ke rumahnya pun terbilang agak sulit.

"Terlalu banyaknya pohon salak, jadi sangat sejuk. Sinar matahari bisa dikatakan mencuri-curi masuknya untuk menyinari kawasan ini,"paparnya dengan logat Betawi.

Zakap yang cinta dengan tempat lahirnya mengaku sudah banyak perubahan dalam kawasan Condet. Dirinya mencontohkan jika dahulu seseorang bertamu, pasti yang akan disajikan adalah buah salak. " sekarang nggak ada lagi,"katanya.

Meski rambutnya sudah berubah menjadi putih dan mulai rontok, serta muka yang terlihat keriput, tetapi ingatan Zakap masih kuat ketika panen Salak, bisa dapat 2 pikul atau 300 buah salak untuk satu pohonnya.

Sabtu, 18 Juni 2011

Gara-gara Helm

Sabtu 18 Juni 2011, memang dikatakan akhir pekan untuk setiap orang. Baik yang sekolah, kuliah dan bekerja. Kalau aku, biasanya si hari sabtu-minggu libur, tapi untuk minggu ini, Sabtunya libur, Minggunya masuk. Tidak ada yang luar biasa si dari kisah akhir pekan, karena berjalan seperti biasanya, mulai dari bangun yang bisa siang, sampai tidak punya tujuan jika malam harinya yang biasa digunakan untuk bersama-sama.

Hari sabtu ini, aku melakukan perjalanan singkat dimalam hari, agak jauh memang kalau pergi sendirian, tetapi memang kenyataanya sendirian, dan itupun hanya untuk mengembalikan sebuah helm yang dititipkan temanku waktu hari kamis lalu, aku mengantar ke kasawan Cilandak, Jakarta Selatan.

Dan, itu pun benar-benar hanya mengantar helm saja, temanku sudah tidur karena habis pergi keluar kota dan aku tidak berkenan untuk menggangu istirahatnya. Setelah selesai mengantar helm tersebut, aku langsung menghubungi temanku lainnya. Memang sudah lama aku tidak berkomunikasi dengannya karena kita sama-sama sibuk dengan pekerjaan memburu berita, jadi waktu untuk berkumpul memang agak sulit.

Akhirnya, setelah aku menghubungi dia, dia bisa membagi waktunya denganku kebetulan dia hingga kini masih berada dikantornya karena harus deadline dengan pekerjaanya. akhirnya kita bertemu ditempat makan didekat kantornya. Sesampainya disana, dia bercerita tentang kesibukannya saat ini dan menceritakan apa yang akan dilakukan nanti. Salah satunya pindah tempat kerja, dia memilih salah satu kantor media dimana akau juga bekerja disana.

Banyak canda dan cerita yang kita tuangkan, walaupun singkat, menurutku malam ini bisa bertharga walaupun waktu yang dipertemukan hanya sebentar saja. Setelah berbicara panjang lebar, waktu juga yang mengakhiri perbincangan kita malam ini. sepanjang perjalanan aku menuju rumah, aku sangat bersyukur masih ditemukan dengan sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Banyak kisah selama perjalanan pulang dan saat pergi. Entah mengapa, dijalan ada yang tertabrak dan ada yang ditabrak. Sungguh membuat pelajaran sekali untukku dalam berkendara. Memang alhamdulilah Allah SWT sudah melindungiku dari marabahaya selama ini. Amin, terimakasih ya Allah.

Adu Harga Di Pekan Raya Jakarta 2011

Pekan Raya Jakarta atau yang biasa di kenal sebagai Jakarta Fair merupakan ajang tahunan Kota Jakarta menyambut ulang tahun Ibu kota Negara Republik Indonesia. Setiap tahunnya, tempat tersebut menjadi bulan-bulanan wisatawan lokal maupun internasional dalam memburu sesuatu.

Mulai dari makanan, automotif, alat teknologi terbaru hingga budaya betawi yang selalu siap sedia diperhelatkan ketika pengunjung datang, ya tidak lain dan tidak bukan adalah lenong betawi. Pemainnya pun berasal dari betawi asli, salah satu diantaranya ada aktris senior yakni mpok Nori yang menjadi pengisi acara lenong tersebut.

Walaupun dari tahun ketahun penyelenggaran selalu membuat tampilan yang berbeda, pengunjungpun tidak bosan untuk kembali ketempat tersebut, bahkan acara tahunan ini selalu di tunggu-tunggu.

Jika anda mendatangi PRJ dan memasuki pintu utama tepatnya di gedung JI Expo, anda akan disajikan dengan beberapa tawaran, misalnya ada salah satu bank pemerintah yang jam operasionalnya mengikuti jam buka dan tutup PRJ, ini bisa dikatakan salah satu hal yang menarik, karena anda bisa menabung dan bertansaksi lainnya tidak dibatasi waktu tutup bank pada umumnya.

Selain itu juga, masih didepan pintu utama, ada stand produk sepatu terkenal mahalnya yang didiskon 50-70 persen khusus untuk acara PRJ, bahkan promo beli satu gratis satu pun di gunakannya untuk menarik konsumen selama 32 hari tersebut.

Setelah memasuki pintu utama, mata anda akan dimanjakan dengan berbagai macam produk yang stand nya berada di luar ruangan, segala macam cara pun digunakan produsen produk dengan mempercantik stand agar menarik konsumen untuk membeli. Dari pantauan VIVAnews, untuk urutan pertama stand yang ramai dikunjungi oleh konsumen adalah stand automotif terutama motor.

Merek motor yang sudah pasti terkenal memberikan terobosan baru untuk dipamerkan semenarik mungkin pada ajang ini, selain itu harga miring juga ditawarkan kepada pengunjung yang ingin membeli kendaraan roda dua tersebut. Terlebih, stand motor yang saling berhadapan, menyajikan tampilan khusus misalnya hiburan musik, stand motor matic masih menjadi juaranya.

Kedua, stand alat teknologi. Ini bisa dikatakan yang paling mencuri perhatian pengunjung, sebab, handphone, modem bahkan tablet keluaran terbaru dijajakan dengan harga yang luar biasa murahnya. Mulai dari handphone dengan harga mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan rupiah.

Yang paling menarik perhatian adalah, promosi produk handphone, setiap stand memiliki ikon handphone tertentu, serta yang tidak kalah pentingnya adalah potongan harga yang terbilang fantastis. Selain itu juga, dan yang paling menarik di beberapa stand handphone ialah adanya promosi penukaran handphone model lama dengan handpone model baru, cara ini digunakan pemilik stand untuk menarik perhatian pengunjung.

Sebab, dengan penukaran handphone model lama tersebut, pengunjung bisa mendapatkan potongan harga mulai dari Rp 100-500 ribu untuk mendapatkan handphone apapun yang diinginkan. Selain itu juga, setiap stand handphone memiliki ikon tersendiri, misalnya ada badut yang memakai kostum handphone terbaru pada merek tertentu.

Menurut penurutan salah satu pengunjung, Linda, warga mampang, Jakarta Selatan, dirinya merasa puas dengan adanya berbagai penawaran yang diberikan pada salah satu merek handphone terkemuka. "Tidak sia-sia saya datang ke PRJ, saya sudah bawa handphone model lama untuk ditukar tambah dengan handphone model baru, setidaknya murahlah harganya, dan sudah dapat handphone bagus," ujar Linda.

Sampai waktu kunjung hampir habis, setiap stand handphone masih terlibat dibajiri oleh pengunjung. Untuk urutan ketiga, stand yang ramai dikunjungi adalah aksesoris kendaraan, misalnya ban mobil dan helm. Biasanya aksesoris kendaraan tersebut dijual dengan harga yang sangat fantastis, tetapi saat ajang PJR ini produsen memberikan penawaran harga miring.

Misalnya, untuk helm fullface, pemilik stand melakukan lelang untuk helm jenis tersebut, memang harga awalnya berkisar Rp 190 ribu, tetapi dengan adanya lelang tersebut, helm bisa didapatkan dengan harga Rp 150 ribu saja.

Dan untuk urutan terakhir stand yang dipenuhi pengunjung yakni stand makanan ringan. Tidak banyak pengunjung yang terlihat memadati stand tersebut, sebab para pengunjung lebih tertarik melirik produk yang jarang dijumpai dan bisa membeli dengan harga miring.

Kemudian, pada setiap malah harinya, PRJ selalu dipadati oleh pengunjung yang hanya ingin melihat grup band favoritnya perform. Selama 32 hari, panggung utama PRJ akan selalu di isi oleh artis dan grup band terkemuka di Indonesia. Jadi untuk satu bulan kedepan, PRJ salah satu tempat rekomendasi untuk mengisi liburan anda serta berbelanja apapun dengan harga yang terjangkau.

Dari keseluruhan, yang sangat disayangkan adalah jika anda masuk ke lingkungan PRJ, anda diharapkan kuat berjam-jam mengelilingi seluruh stand yang dipamerkan, pasalnya pihak pengelola acara tidak memberikan tempat istirahat misalnya tempat duduk khusu untuk para pengunjung yang merasa kelelahan. Karena hampir seluruh bagian lahan tertutupi stand berjualan.