Kamis, 07 April 2011

Ini yang Namanya Diambang Kehancuran

Dalamnya hati siapa yang tau, itu kalimat yang tepat buat menggambarkan perasaanku. Setelah hampir satu tahun masa penantianku, ternyata terjawab sudah. Hancur!!! Itu kalimat yang tepat.sakit hati dan beban pikiranku semakin bertambah ketika aku mengetahui kabar tidak menyenangkan tersebut.

Aku tidak pernyah menyatakan 'iya' ke orang lain klo dia adalah kekasihku, semenjak gosip itu mencuat tinggi, aku hanya tersenyum dan tertawa kelika orang-orang berkata seperti itu. Alhamdulilah didoakan, itu kalimat yang tepat rasanya. Tetapi semua nampaknya hanya pepesan kosong saja penghibur hati ini, dia tidak sama sekali melirikku, tetapi dia melirik temanku yang kebetulan satu kantor dengannya.


Awalnya aku sudah membaca gelagat dia ketika membicarakan temanku, tetapi aku kurang peka. Ya. Itulah salah satu kekurangan diriku ketika rasa suka lebih besar daripada rasa yang sangat senstif. Sangat menggunjang perasaan dan pikiranku, setelah aku tau itu. Pertama yang aku fikirkan, kenapa dirinya tidak sama sekali mau melihatku? Apa salahku? Rasanya dekat dengaku terlalu banyak konflik dan terancam satu sama lain, mungkin itu. Sedih sekali, sampai-sampai aku tidak punya pikiran lain selain meratapi.


Tapi kenapa hal ini mesti terjadi, mungkin Allah SWT yang memberikan petunjuknya. Melihat hal ini, apakah aku harus melanjutkan untuk mendekatinya? Apa yang aku harus perbuat untuk memastikan semua pernyataan yang sangat menggangguku? Apa ini memang hukuman karena aku sudah menjadi orang yang sombong? Ya Tuhan, hambah bertaubat, rendahkan hati hambamu ini, hamba khilaf atas semua yang telah hamba perbuat.

Jika memang ini adalah jawabanmu, hamba ikhlas untuk melepasnya, karena hamba tau ini bukan yang terbaik untuk hidup hamba kedepan, walaupun rasa yang hamba miliki sangat besar terhadapnya.

Berikanlah hamba ini kekuatas untuk menjalaninya ya Allah. Sedih, perih..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar