Sabtu, 19 Maret 2011

Jumat Lalu, 9 Titik Terancam Bom

Jakarta kali ini kembali terancam oleh bom, benda satu itu seolah-olah
membayangi kehidupan kita kapanpun dan dimanapun. Tidak pandang kepada siapa
bom tersebut dikirim, tetapi harus diwaspadai sewaktu-waktu bisa mengancam
keberlangsungan hidup kita.

Mulai dari hari Selasa (15/3) lalu, bom dengan metode baru meledak di Kantor
Berita Radio 68, model bom tersebut juga berbeda dengan biasanya yang
menggunakan tas atau paket-paket mencurigakan, kali ini bom buku yang
digunakan pengirim untuk meneror tujuannya.

Akibat ledakan bom tersebut, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Dodi
Rahmawan, yang berinisiatif untuk membuka sebuah paket yang diketahui adalah
buku ditujukan ke Ulil Abshar Abdallah, disisirnya dengan keberanian yang
sangat tinggi. Tim gegana pun yang bertugas untuk menjinakan bom terlambat
sampai di lokasi kejadian, alhasil tangan kiri AKBP Dodi putus karena bom
tersebut meledak ditangannya.

Setelah meledaknya bom di Kantor Berita Radio 68H, malam harinya, Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) pun menjadi sasaran pembomanan, masih sama
jenisnya yakni bom buku yang ditujukan kepada kepala BNN Gories Mere. Bom
tersebut berhasil diledakan oleh tim Gegana.

Selanjutnya masih pada hari yang sama, rumah Ketua Umum DPP Partai Patriot
Japto Soerjosoemarno di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan juga menjadi
sasaran pemboman, dan bom tersebut masih berbentuk buku. Tetapi bom buku
tersebut tidak meledak.

Berlanjut pada hari Kamis, rumah pentolan musik dewa 19 Ahmad Dhani juga
menjadi sasaran bom buku, tetapi tim gegana berhasil meledakan bom buku
tersebut dan tidak ada korban jiwa dalam kiriman bom tersebut.

Pada hari Rabu (16/3), Ancaman bom terjadi di kawasan elite d Jalan Asia
Afrika ll Plasa Senayan, Polda Metro Jaya akhirnya menurunkan tim gegana
untuk menyisir tempat tersebut, alhsail setelah disisir, tim gegena tidak
menemukan satupun bahan peledak. Pada hari yang sama Kantor Chevron Pacific
Indonesia mendapat ancaman bom tetepi tim gegana Polda Metro Jaya juga
tidak menemukan bom yang dimaksud.

Hari ini, Jumat (18/3/2011) sebanyak sembilan ancaman yang diduga bom yang
kembali terjadi di wilayah Jakarta, diantaranya pagi tadi dikawasan Pondok
Indah, tim gegana meledakan sebuah paket yang tenyata berisi kepingan
compact disc. Awal mula diduganya paket tersebut adalah bom yakni ketika ada
paket yang dicurigai oleh keluarga tersebut, dimana tujuan dari paket
tersebut untuk anaknya yang tidak berada di Jakarta. Kecurigaan itu semakin
mencuat saat metal detactor satpam setempat berbunyi dan yakin bahwa paket
itu adalah bom. Tetapi setelah tim gegana berhasil meledakan paket tersebut,
ternyata bukan bom melainkan paket CD.

Berlanjut ke kawasan Condet Jakarta Timur, masih sama halnya, yakni berupa
pengiriman paket yang mencurigakan. Belakangan diketahui bahwa paket
tersebut ternyata adalah sebuah sepatu yang dipesan oleh anak pemilik rumah.
Paket tersebut juga diledakan oleh tim gegana untuk mengantisipasi ledakan
yang besar.

Lalu ancaman bom berlanjut ke kawasan pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat,
tersiar kabar bom juga berada di pasar yang terkenal dengan penjualan
tekstil terbesar di Indonesia. Kemudian berlanjut ke Jalan Mendawai I
Jakarta Selatan tepatnya dibelakang gedung Kejaksaan Agung, ancaman bom buku
juga melanda di tempat belajar matematika tersebut, tim gegana ambil alih
atas ancaman tersebut, alhasil setelah ditelusuri, tim gegana tidak
menemukan satupun benda yang mengindikasikan ledakan.

Berlanjut sore hari, ancaman bom kembali terjadi di Kantor Berita Radio 68H,
paket yang diduga bom tersebut juga masih berbentuk buku, alhasil kepolisian
setempat dan tim gegana diluncurkan untuk menjinakan dugaan bom tersebut.

Selanjutnya, ancaman bom juga mengancam kawasan Lenteng Agung, Jakarta
Selatan. Kabar yang berhembus, dugaan bom tersebut berbentuk buku. Polisi
langsung menerjunkan tim gegana untuk menelusuri kebenaran bom tersebut.
Ternyata setelah ditelusuri, dugaan bom tersebut bukan bom sungguhan.

Bandar udara Soekarno Hatta juga dikabarkan menerima ancaman bom, tetapi
setelah diketahui ancaman tersebut bukanlah sebuag bom melainkan kesalahan
informasi yang dilakukan oleh petugas bandara melihat paket yang
mencurigakan.

yang terakhir, menutup hari kerja ini, ancaman tersebut terjadi di gedung
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), masih tetap bentuk bom buku, paket tersebut
ditujukan untuk Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Tim gegana pun berhasil
menjinakan bom tersebut sehingga tidak meledak.

Melihat ancaman yang cukup tinggi, Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman
menginatkan kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak panik terhadap
perkembangan yang cukup besar didimanapun dan kapanpun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar